Setelah sekitar satu tahun menjalankan penyimpanan yang ditenagai dari layanan Microsoft OneDrive, aku memutuskan untuk beralih ke layanan penyimpanan lainnya.
Alasan terbesarnya karena biaya langganan yang membengkak. Aku berlangganan Microsoft OneDrive lewat jasa patungan plan keluarga supaya bisa mendapat harga lebih murah, jadi yang harus aku bayarkan adalah 33.000/bulannya, dan entah ini ada hubungannya sama PPN naik kemarin atau tidak, harga langganannya sekarang naik jadi 41.000/bulan. Yah nggak ada sepuluh ribu, sih, naiknya. Tapi kalo dihitung setahun jadi naik hampir 100ribu, jadi, yah aku memutuskan untuk berhenti saja.
Alasan lainnya karena sebenernya aku nggak (atau masih belum) butuh-butuh banget. Microsoft OneDrive menawarkan penyimpanan hingga 1TB, tapi fail yang kuunggah di sana palingan cuma beberapa MB, jadinya kayak mubazir. Terlebih, karena aku mengggunakan DDL untuk mengakses failnya, penyimpanannya jadi rawan diserang. Terakhir pernah sampai limit fail-fail di DDL sana, entah karena waktu itu rame atau emang ada yang nyerang aja.
Terus, migrasi ke mana? Aku akan menggunakan dumping filehost sebagai penyimpanan utama web ini, salah banyaknya seperti yang ada di thumbnail blog ini. Kenapa? Karena mereka direct link, sekali pencet langsung download tidak diarahin ke mana pun, sama seperti DDL yang kumiliki saat ini.
Minusnya, mereka mengacak nama fail yang diunggah, jadi untuk menangani masalah ini, aku mengarsipkan setiap garapan agar yang teracak hanya nama arsipnya, agar nama fail aslinya masih sama.
Ini akan kuterapkan secara berkala sembari menunggu langganan Microsoft OneDrive-ku habis.
comment 0 Comments
more_vert